Senin, 14 Mei 2012

Analisis Film Horor



Dari sekian banyak koleksi horor ku aku membuat kesimpulan seperti berikut::

1. Instrumen musik sangat mendukung suasana mencekam. Di film Ju-On, instrumen musik relatif sepi, baik sebagai pengantar maupun ketika Kayako beraksi. Suara yang menjadi ciri khas kedatangan Kayako, yaitu suara di tenggorokan, kurang memberikan tekanan mencekam. Berbeda dengan Ring yang mampu memberikan instrumen suara mencekam sebelum aksi Sadako. Suara tulang yang gemeretak ketika Sadako datang memberikan menjadi ciri khas kedatangan Sadako. Pemberian instrumen suara yang tepat bisa mengagetkan atau bisa juga secara perlahan-lahan membuat penonton menunggu-nunggu apa yang akan terjadi.

2. Akting wajah Ryuji yang sangat ketakutan di Ring lebih meyakinkan daripada wajah Kobayashi yang terlihat putus asa di Ju-On.Memang aktor Hiroyuki Sanada yang memerankan Ryuji adalah aktor hebat. Ia pernah beradu akting dengan Tom Cruise di film The Last Samurai dan bersama Jackie Chan di film Rush Hours 3. Aktingnya tidak perlu diragukan. Ketika Ryuji bingung, putus asa, dan ketakutan saat didatangi oleh Sadako, ekspresi wajah Ryuji terlihat sangat meyakinkan. Ryuji yang berusaha lari tapi kakinya tak kunjung bisa berdiri dengan wajah pucat pasi memandang sosok Sadako yang keluar dari televisi dan datang mendekat. Ekpresinya sangat jelas lebih meyakinkan daripada Kobayashi yang mencoba berlari tapi ternyata pintu tidak bisa dibuka lalu terduduk lemas di dekat pintu dengan ekspresi putus asa saat melihat Kayako yang mendekat turun dari tangga.








3. Sadako lebih menyeramkan dari pada Kayako. Kayako ditampilkan dengan sosok perempuan berambut panjang dan lurus, berjubah putih dengan wajah pucat pasi dan lingkar mata hitam. Tampilan umum untuk hantu-hantu asia. Tidak ada yang terlihat aneh dari sosok Kayako selain wajah pucat, mata melotot, dan sedikit berdarah-darah. Sosok Sadako yang misterius dengan terus menerus menutupi wajahnya dengan rambut panjangnya yang hitam membuat orang bertanya-tanya bagaimana wajah Sadako. Postur Sadako yang tidak wajar memberi gambaran posisi tulang yang tidak wajar didukung dengan zoom pada bagian jari yang memperlihatkan jari-jari tanpa kuku. Ketika di akhir film dimunculkan sebagian wajah Sadako, bentuk mata Sadako yang tidak wajar sangat menyeramkan. Coba amati mata Sadako yang melotot dengan bagian warna hitam mata ada di bawah menempel pada kelopak mata bawah. Bentuk mata seperti ini hampir tidak mungkin dilakukan dengan mata normal jika kita tidak memandang suatu objek yang berada di bawah dengan kepala agak mendongak ke atas. Sadako melakukannya dengan posisi badan menunduk. Posisi mata pada saat badan menunduk sewajarnya memandang ke depan. Wajarnya bagian hitam mata berada di atas. Posisi mata yang tidak wajar seperti ini yang membuat wajah Sadako sangat menyeramkan.
4. Kayako terlalu sering ditampilkan hingga tidak timbul rasa penasaran. Film Ju-On adalah kumpulan film-film pendek yang antarfilm memiliki keterkaitan satu sama lain. Di setiap film masing-masing korban berhadapan dengan Kayako dan hampir di setiap film itu juga Kayako muncul. Berbeda pada film Ring yang tidak menampilkan sosok Sadako sampai akhirnya Sadako muncul menemui Ryuji. Korban-korban ditemukan dengan wajah mengerikan. Itupun tidak digambarkan dengan jelas bagaimana bentuk wajah korban. Wajah korban di dalam foto menjadi tidak jelas. Kemudian korban yang sudah mati ketika ditampilkan menggunakan penutup wajah dari topi kertas juga memberikan efek misteri. Sepanjang film, Sadako hanya ditampilkan satu kali sebagai hantu dan itu adalah puncak dari keseluruhan film yang memberikan efek yang sangat besar.




















5. Ju-On terlalu banyak menampilkan artis cantik. Sebut saja nama-nama Hitomi Miwa sebagai Yuki, Asumi Miwa sebagai Kanna, Megumi Okina sebagai Rika, Misaki Ito sebagai Hitomi, Misa Uehara sebagai Izumi, Chaki Kuruyama sebagai Mizuho menghiasi layar dengan wajah-wajah cantik mereka. (Sedikit catatan untuk Chiaki Kuruyama, sebenarnya artis ini berpotensi membangun misteri jika mendapat peran yang benar. Chiaki pernah diikutkan dalam syuting film Kill Bill menjadi lawan dari Uma Thurman. Di film Persona, Chiaki mendapat peran misterius dan sukses membangun suasana mencekam). Hal ini jelas mengalihkan perhatian penonton (terutama laki-laki) dari cerita hantu yang sedang dibangun. Hal yang sama dilakukan di film Ring O dimana Yukie Nakama berperan sebagai Sadako dan Kumiko Aso sebagai Esako. Sosok Sadako yang di sekuel film sebelumnya ditampilkan begitu sadis, pendendam, dan tak kenal ampun menjadi hilang setelah Yukie Nakama menampakkan wajah cantiknya. Jadi jika memang ingin membuat film horor jangan tampilkan artis cantik yang mengalihkan konsentrasi penonton apa lagi seksi atau malah artis porno. Jika ada artis porno yang ditampilkan sebagai pemeran film horor, penonton (khususnya laki-laki) akan menantikan kapan adegan porno dimulai dan sama sekali tidak mengindahkan cerita horor yang dibangun.

Categories:

0 komentar:

Copyright © Metaphysical Paradox

Distributed By My Blogger Themes | Blogger Theme By NewBloggerThemes Up ↑