Kamis, 18 Agustus 2011

Hanako

oire no Hanako atau yang biasa dikenal dengan Hanako si hantu penghuni toilet, adalah salah satu hantu yang popular di kalangan anak sekolah Jepang. Kepopulerannya seringkali membuat youkai ini sering ditampilkan dalam manga, anime, maupun film. Setiap membicaralan tentang toilet yang terbilang angker, orang Jepang bahkan mengaitkan dengan hantu Hanako. Siapa sebenarnya Hanako itu?.

Hanako sebenarnya merupakan nama yang cukup old-fashioned untuk nama seorang perempuan jepang dan pernah menjadi ‘trend’ di masa lalu. Disebutkan, legenda hantu Hanako bermula pada tahun 1950-an dimana saat itu tengah heboh penampakan anak kecil di toilet sekolah dengan rok merah, berambut bob pendek, dan bisa muncul di kamar mandi sekolah-sekolah SD di Jepang. Urban legend mengatakan, bahwa saat itu ada seorang anak kecil yang tengah bersembunyi di toilet sekolah dari kejaran ibunya yang gila, namun malang ia berhasil ditemukan dan dibunuh oleh sang ibu. Versi lainnya menyebutkan bahwa Hanako adalah anak kecil yang tewas karena serangan udara Perang Dunia II, saat ia sedang bermain petak umpet bersama temannya dan bersembunyi di toilet.

Setiap anak sekolah punya versi cerita Hanakonya masing-masing. Kehebohan hantu Hanako ini kembali terjadi pada tahun 1980 dimana hantu Hanako itu muncul tidak lagi di sekolah SD tetapi juga di SMP maupun SMA. Biasanya Hanako juga menampakan diri di toilet perempuan. Kalaupun dia bisa terlihat oleh anak laki-laki, kemungkina toilet yang disemayami Hanako adalah toilet unisex.

Tidak seperti kebanyakan youkai yang menampakan dirinya dimalam hari, Hanako biasanya muncul disiang hari saat jam sekolah. Keberadaan Hanako yang sering dijadikan ajang uji nyali bagi anak-anak SD di Jepang. Untuk ‘memangggilnya’, setiap anak yang masuk kedalam toilet harus memanggil nama ‘Hanako’. Jika si hantu merespon, maka ia akan menjawab “Ya, aku ada disini”. Kalaupun tidak menjawab, biasanya akan menampakan diri dengan sosok anak perempuan memakai rok merah dan rambut bob berponi. Namun ada juga beberapa anak sekolah yang suka membully temannya dengan mengunci di toilet agar si teman panik ketakutan bertemu dengan Hanako. Ada yang mengatakan hantu Hanako baru akan muncul jika seseorang yang ‘akan melihat’nya tengah dirundung ketakutan-ketakutan. Takut akan kegelapan kamar mandi, kematian, hingga takut menstruasi, yang menjadi momok anak-anak ABG.

Keneradaan Hanako sama sekali tidak membahayakan jiwa dan tidak suka meneror dengan rasa dendam. Ia hanya makhluk halus yang hanya sekedar muncul untuk menunjukan eksistensinya dan menjadi ‘maskot’ hantu masa kini yang ditakuti anak-anak. Orang yang melihatnya, paling hanya akan lari terbirit-birit dan Hanako tidak akan mengejar. Tidak ada cara khusus untuk menangkal Hanako. Bahkan ada yang menyebutkan jika hantu Hanako pada aslinya adalah sosok yang baik bahkan mau menolong siapa saja yang tengah dalam masalah dan disebut-sebut kerap membawa keberuntungan.

HANAKO DALAM ANIME & MANGA

Hantu Hanako menjadi salah satu hantu yang populer dan sering di munculkan dalam anime,manga,film,hingga game. Umumnya, beragam versi kisah kemunculan Hanako sering dimuat di buku-buku kumpulan cerita horor di sekolah. Selain itu, beberapa kali kisah Hanako juga diangkat dalam film dengan judul Toire no Hanako-san dan diangkat dalam manga-manga bertema horror atau melibatkan youkai.

hantu Hanako

Categories:

Kuchisake-onna

Kuchisake-onna (口裂け女) atau wanita bermulut robek adalah sejenis siluman dalam mitologi dan legenda urban Jepang. Ia berwujud seorang wanita yang menutup mulutnya yang robek dengan kipas, syal atau masker operasi (versi yang paling populer). Ia sering muncul di jalan-jalan yang sepi dan bertanya pada orang yang ditemui apakah dirinya cantik. Bila orang itu menjawab tidak atau ketakutan melihat wujud seramnya ia akan membunuh orang itu.

Dalam legenda, Kuchisake-onna tadinya adalah seorang wanita muda yang hidup pada Zaman Heian. Kemungkinan ia adalah seorang istri atau selir samurai. Ia dikaruniai wajah yang sangat cantik namun sombong, ia juga sering berselingkuh di belakang suaminya. Suaminya merasa sangat cemburu dan dikhianati menyerangnya dan membelah mulutnya dari kuping ke kuping. “Sekarang siapa yang akan berkata kau cantik?” ejek suaminya.

Sementara dalam versi legenda urban, Kuchisake-onna adalah seorang wanita korban operasi wajah yang gagal. Konon katanya, dokter yang mengoperasi wajahnya memakai pomade (jenis minyak rambut) dengan bau yang menusuk. Ketika sedang dioperasi ia tidak bisa tenang karena bau itu sehingga si dokter secara tidak sengaja memotong mulutnya hingga robek. Wanita itu menjadi histeris dan marah lalu membunuh dokter itu. Belakangan ia dibunuh oleh para penduduk kota dan menjadi hantu penasaran. Ada beberapa versi lain mengenai asal-usulnya namun kurang populer, misalnya:

  • Korban kecelakaan lalu-lintas yang wajahnya rusak.
  • Seorang wanita yang mengalami gangguan kejiwaan sehingga merobek mulutnya dengan benda tajam.
  • Seorang wanita korban pemerkosaan yang mulutnya dirobek oleh si pemerkosanya atau ia sendiri yang melakukannya setelah menjadi gila karena perkosaan itu.
  • Seorang wanita yang leluhurnya memperoleh uang haram dengan menyembah siluman anjing sehingga anak cucunya dikutuk bermulut robek dan bila mati akan menjadi siluman.

Kuchisake-onna menutupi mulutnya yang robek dengan masker operasi dan sering bergentayangan di kota pada waktu malam, terutama ketika sedang berkabut. Bila bertemu seseorang (terutama anak-anak atau mahasiswa) di jalan yang sepi, ia akan bertanya, “Apakah saya cantik?” (Watashi kirei?) .Bila orang itu menjawab “ya”, ia akan membuka maskernya dan bertanya lagi, “Bahkan bila seperti ini?” Pada saat itu, bila si korban yang biasanya terkejut dan takut menjawab tidak, ia akan membunuhnya dengan gunting, golok, sabit, atau senjata tajam lainnya. Bila si korban tetap menjawab ya setelah melihat wajahnya di balik masker, ia akan gembira dan membebaskannya, namun ada juga yang mengatakan walaupun korban melakukan itu, Kuchisake-onna mengikutinya sampai ke rumah baru akan membunuhnya di depan pintu rumah si korban. Bila korbannya wanita, Kuchisake-onna akan merobek mulutnya hingga serupa dengannya, bila korbannya anak-anak, ia akan memakannya.

Legenda urban yang populer pada tahun 70’an mengatakan bahwa korban akan selamat bila ia menjawab “biasa saja”. Sementara versi tahun 2000an mengatakan bahwa korban akan selamat bila menjawab, “begitulah” sehingga Kuchisake-onna bingung dan berpikir dulu apa yang akan ia lakukan, saat sedang bingung itulah korban mempunyai kesempatan untuk kabur. Cara lain untuk lolos dari Kuchisake-onna adalah dengan menawarkannya permen keras berwarna kuning tua karena ia menyukainya namun tidak bisa menikmatinya sehingga mengingatkannya lagi pada penderitaannya. Selain itu bisa juga dengan mengucapkan “pomade” sebanyak tiga kali, ada yang menyebutkan enam kali. Ucapan itu akan membuatnya takut dan kabur karena mengingatkannya kembali pada ahli bedah yang merusak wajahnya. Korban juga bisa memakai pomade untuk mencegahnya mengikutinya.

hantu Kuchisake-onna

Categories:

Rabu, 17 Agustus 2011

Sejarah Hantu Sadako

Sadako ini merupakan hantu dari Jepang. Ciri-cirinya yaitu wanita,

berambut panjang menutupi muka, dan memakai gaun panjang

berwarna putih. Yah, rada-rada mirip kayak Kuntilanak yang ada di

Indonesia. Tapi, Sadako ini sering keluar dari sumur dengan cara

merangkak. Soalnya, si Sadako (katanya sih) mati bunuh diri

dengan cara terjun ke dalam sumur tua. Orang-orang yang

tinggal di sekitar sumur tersebut sering melihat Sadako berdiri di

tepi sumur atau sedang merangkak keluar dari sumur. Kutukan

Sadako sangat kuat dan ia terus menyimpan dendam kesumatnya

kepada siapapun yang ia temui di sekitar sumur tempat ia mati.

Jadi berhati-hatilah dengan sumur yang ada di sekitar anda..

hihihihi..

Cerita sebenarnya tentang Sadako ini beneran ada loh.. Tapi bukan

cerita horornya yang bener, melainkan orangnya ..

True History

Sadako Sasaki (7 Januari 1943 – 25 Oktober 1955) adalah seorang

gadis Jepang yang tinggal di dekat jembatan Misasa di Hiroshima,

Jepang ketika itu tengah dijatuhi bom atom yang jatuh di

Hiroshima. Sadako baru berumur dua tahun pada 6 Agustus 1945

ketika ia menjadi korban dari bom atom tersebut.

Pada saat ledakan itu Sadako sedang berada didalam rumah,

sekitar 1 mil dari titik ledakan bom. Pada Januari 1955, bintik-bintik

ungu sudah mulai terbentuk dan menjadi gumpalan yang

membesar. Kemudian, dia didiagnosis dengan leukemia sebagai

penyakit yang dideritanya, penyakit itu kemudian disebut sebagai

“Sebuah Penyakit Bom Atom”. Pada tanggal 3 Agustus 1955,

Chizuko Hamamoto, teman terbaik Sadako datang ke rumah sakit

untuk mengunjungi dan memberi sebuah origami dari kertas

yang dibuat menjadi Crane. Pada awalnya Sadako tidak mengerti

mengapa Chizuko melakukan hal ini, kemudian Chizuko

memberitahu cerita tentang karya cranes. Lalu dia mulai membuat

crane sendiri sejak dia mendengar cerita itu, Orang Jepang dahulu

mengatakan bahwa orang yang bisa membuat 1000 cranes akan

mendapat apa yang diinginkannya.

Versi cerita yang populer di Jepang adalah bahwa ia tidak berhasil

membuat 1000 cranes dari tujuan awalnya, dia hanya memiliki

644 lipatan sebelum dia mati. Temannya yang berhasil

menyelesaikan 1000 crane dikuburkan bersama dengan Sadako.

Sedangkan versi lain menyebutkan bahwa pada akhir Agustus

1955 Sadako telah mencapai tujuan itu dan terus melipat cranes

sampai dia mati. Cerita ini berasal dari buku Sadako dan Ribuan

Kertas Cranes, sebuah pameran yang muncul di Hiroshima Peace

Memorial Museum.

Walaupun dia memiliki banyak waktu luang selama dia di rumah

sakit untuk membuat cranes, ia tidak punya cukup kertas untuk

membuat 1000 crane tersebut. Dia mendapat kertas dengan cara

pergi ke kamar pasien lain untuk meminta bekas kertas hadiah

yang sudah tidak digunakan lagi dan temannya, Chizuko yang

selalu membawakan kertas setiap hari sepulang dari sekolah untuk

Sadako.

Selama waktunya di rumah sakit itu kondisinya semakin

memburuk. Sekitar pertengahan Oktober, kaki kirnya bengkak dan

berubah menjadi ungu. Dengan keluarga disekelilingnya Sadako

meninggal pada pagi 25 Oktober 1955.

Categories:

Copyright © Metaphysical Paradox

Distributed By My Blogger Themes | Blogger Theme By NewBloggerThemes Up ↑