Sekarang ini kayaknya tidak ada hari tanpa chatting ataupun sekedear “kepo” in timeline orang. Beragam-ragam messenger pun ramai2 menyerbu kita untuk saling memperlihatkan keunggulan nya masing2, ada yang menawarkan stiker gratis, emoji lucu, main game gratis, sampai iming2 hadiah mobil kalau kita download dan menginvite teman2 kita. Perang promo feature baik di media online (iklan di facebook, iklan di twitter, iklan di website, iklan di google, sampai di mobile phone), atau pun media offline/maintsream (tvc), juga sudah tidak bisa dihindari. Saya saja dalam sehari mungkin saja bisa jadi lebih dari 15 kali melihat iklan LINE, baik itu melalui on line maupun offline.
Sebenarnya kebutuhan kita untuk selalu terhubung dengan teman2 kita sudah ada sejak dulu, hanya saja medium dan carakita berinteraksi berubah, kalau dulu kita hanya bisa bertukar kabar dan informasi hanya dari surat, kalau sekarang bisa lewat e mail, socia media, bahkan messenger yang dalam hitungan detik. Kalau dulu kita hanya bisa berkirim surat yang berisi info tulisan dan foto fisik, sekarang kita bisa mengirimkan kartu virtual lengkap dengan foto dalam hitungan detik langsung ke orang yang kita tuju. Bahkan bisa dikatakan sekarang kita bisa bertemu dan bicara face to face disaat yang sama.
Untuk itu kebutuhan messenger yang utama: berkirim text dan gambar pun sudah melebar menjadi lebih banyak, misal: adanya kebutuhan group chat, main game bareng, dll. Saya sendiri sebenarnya telah menjadi pengguna LINE sebelum LINE gencar beriklan di media2 tersebut, alasan nya simpel, karena memiliki stiker yang cute. Info tentang messenger ini juga saya dapatkan dari kawan saya yang kebetulan juga telah menggunakan LINE, dan ternyata alasan dia menggunakan messenger inipun juga sama, karena memiliki karakter stiker yang cute. Hahahaha.... ternyata masih terdapat jiwa Abegeh dalam diri kita. Salah seorang teman saya malah membeli banyak sekali stiker2 berbayar LINE hanya karena dia suka dengan karakter2 yang ada di sticker shop nya.
Dari fenomena diatas, saya coba mencermati apa saja strategi yang digunakan oleh LINE untuk menggarap market di Indonesia:
1. Cute Character
Tidak bisa dipungkiri kalau karakter cute masih banyak disukai oleh mayoritas kita, karakter utama yang diluncurkan LINE memang memiliki beragam tema, tapi saya amati ada 5 buah karakter yang secara konsisten di promote oleh LINE: Moon (karakter dengan kepala bulat), James (karakter manusia dengan wajah ekspresif cenderung “lebay” nya), Brown (beruang coklat) , Cony (kelinci perempuan yang agak centil, digambarkan berpasangan dengan Brown) & Sally (bebek mungil).
Dan karakter2 ini bukan hanya di promote tapi juga dimunculkan dalam setiap games yang dibuat oleh LINE, dan dibuat juga berbagai tema kegiatan nya dan dijual dalam bentuk sticker. Dalam kasus brand lain bisa dikatakan kelima icon ini seperti RonaldMcDonald nya McD, Albi nya Alfamart, ataupun Colonel Sanders nya KFC, semuanya begitu kuat melekat pada brand nya.
2. Program cerdik member get member
Program ini sudah sangat familiar sekali di telinga kita, dan biasanya dilakukan oleh kartu kredit, tempat olah raga, ataupun tempat spa. Tapi penerapan ini juga dilakukan oleh LINE dibungkus dengan medium yang sangat tepat, yaitu melalui game.
Semua game di LINE (Jika kita pernah mendownload game2 nya LINE, seperti: LINE Pop, LINE Bubble, Ice Qpick, LINE Hidden Catch, Line Play, LINE Jelly, dan yang terbaru I Love Coffee), selalu memiliki “nyawa” (token yang memungkinkan kita untuk terus memiliki waktu untuk bermain game), yang disebut heart. Uniknya heart ini bisa diisi dengan 2 cara: membeli token (dengan kartu kedit) atau dengan menginvite teman kita yang belum bermain LINE atau yang belum memiliki aplikasi line di hp nya.
3. Emotional Feature
Punya messenger yang bisa dipakai untuk berkirim pesan? Itu adalah fitur yang sudah menjadi standar dan harus dimiliki sama messenger, ya iyalah namanya juga messenger, masak ga bisa ngirim pesan text, bahkan YM aja bisa kirim file dan punya emoticon. Tapi kemuculan whatsapp, WeChat, Kakao, dan Cubie Messenger, mau tidak mau membuat LINE harus memutar otak lebih keras, maka pendekatan yang dilakukan lebih banyak menggunakan pendekatan yang cukup emosional.
Misalnya dengan meluncurkan fitur Line camera (yang memungkinkan kita mengedit foto dan menambahkan banyak stiker dan icon2 lain di foto kita), atau LINE Card (bikin kartu ucapan singkat dengan karakter LINE), bisa memberikan stiker yang sudah dibeli untuk teman kita, dan yang terbaru LINE meluncurkan tema (theme) dengan icon Cony yang sangat lucu dan sangat cocok untuk perempuan. Semua pendekatan ini tentu nya dibuat se mata2 agar pengguna dari LINE tidak berpindah ke lain hati, semua fitur yang diberikan ternyata mampu untuk pengguna (terutama yang berjenis kelamin perempuan) untuk tidak jadi ppindah ke aplikasi messenger lain, karena kelucuan dari fitur2nya.
4. Local Content - Sticker agnes monica
Sama seperti bahasan saya mengenai Kakao Talk di artikel yg lalu: “New Era of Chat”, Local content juga bisa jadi sebuah senjata untuk mendongrak popularitas, minimal bisa menggarapa fans dari artis yang sedang disukai oleh target market kita, setelah keluar dengan stiker dengan tema artis2 Korea (PSY, Ayumi Hamasaki dan Kara), pihak LINE Indonesia sebentar lagi berencana akan me launch stiker dengan tema artis Indonesia: Agnes Monica. Pemilihan Agnes Monica juga tepat, karena mengingat fan base yang dimilikinya cukup besar, baik di offline, maupun di on line, selain itu Agnes Monica saat ini juga adalah endorser dalam tvc LINE, jadi mungkin cukup integrated dengan program yang sedang dijalankan oleh LINE
5. Promotion Tactic - Limited offer
Sesuatu yang gratis memang selalu menarik apapun bentuk nya, tapi sesuai dengan model Creative Sales yang kami kembangkan, sesuatu yang gratis itu sebaiknya diberikan batas waktu (limited offer) agar target market merasa ter trigger untuk melakukan action saat ini juga. LINE meluncurkan beberapa promo limited offer ber tema halo Indonesia, yaitu bagi2 stiker PSY, Brown Special edition dan Cony Special Edition yang bila di download gratis hanya dalam periode waktu tertentu saja. Hal ini membuat para pecinta stiker gratis nya berlomba-lomba untuk mendownload dan memberikan informasi ke sesama pengguna LINE. Bahkan salah satu kawan saya memberikan nya dalam bentuk gift kepadateman2 nya
6. Product tactic – serial
Pernah tau iklan TVC versi Close Up? (doh... jadul bener ya? Hehehehe....) atau yang engga terlalu jadul adalah edisi Geng Ijo Djarum Coklat, yup, pendekatan promosi serial atau bertema juga digunakan untuk mereminder target market, LINE pun memberikan serial khusus dalam stiker2nya, seperti serial WWF – orang utan, cerdiknya lagi, edisi pertama diberikan secara gratis, tapi serial keduanya di bandrol harga
7. Gimmick still favorite
Beberapa hari yang lalu teman saya heboh dibicarakan oleh teman sekantornya karena memajang display picture dengan menggendong boneka Cony. Ternyata usut punya usut dia mendapatkan boneka itu dari hasil menang kuis yang diadakan oleh LINE Indonesia, penedekatan bagi2 merchandise memang masih tetap ampuh, baik itu di eksekusi via on line ataupun off line. Masih ingat dong cerita tentang ibu2 yang hanya karena ada hadiah piring bisa aja beralih membeli detergen brand sebelah? Hahahahha....
source : http://creasionbrand.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar