Rabu, 17 Agustus 2011

Sejarah Hantu Sadako

Sadako ini merupakan hantu dari Jepang. Ciri-cirinya yaitu wanita,

berambut panjang menutupi muka, dan memakai gaun panjang

berwarna putih. Yah, rada-rada mirip kayak Kuntilanak yang ada di

Indonesia. Tapi, Sadako ini sering keluar dari sumur dengan cara

merangkak. Soalnya, si Sadako (katanya sih) mati bunuh diri

dengan cara terjun ke dalam sumur tua. Orang-orang yang

tinggal di sekitar sumur tersebut sering melihat Sadako berdiri di

tepi sumur atau sedang merangkak keluar dari sumur. Kutukan

Sadako sangat kuat dan ia terus menyimpan dendam kesumatnya

kepada siapapun yang ia temui di sekitar sumur tempat ia mati.

Jadi berhati-hatilah dengan sumur yang ada di sekitar anda..

hihihihi..

Cerita sebenarnya tentang Sadako ini beneran ada loh.. Tapi bukan

cerita horornya yang bener, melainkan orangnya ..

True History

Sadako Sasaki (7 Januari 1943 – 25 Oktober 1955) adalah seorang

gadis Jepang yang tinggal di dekat jembatan Misasa di Hiroshima,

Jepang ketika itu tengah dijatuhi bom atom yang jatuh di

Hiroshima. Sadako baru berumur dua tahun pada 6 Agustus 1945

ketika ia menjadi korban dari bom atom tersebut.

Pada saat ledakan itu Sadako sedang berada didalam rumah,

sekitar 1 mil dari titik ledakan bom. Pada Januari 1955, bintik-bintik

ungu sudah mulai terbentuk dan menjadi gumpalan yang

membesar. Kemudian, dia didiagnosis dengan leukemia sebagai

penyakit yang dideritanya, penyakit itu kemudian disebut sebagai

“Sebuah Penyakit Bom Atom”. Pada tanggal 3 Agustus 1955,

Chizuko Hamamoto, teman terbaik Sadako datang ke rumah sakit

untuk mengunjungi dan memberi sebuah origami dari kertas

yang dibuat menjadi Crane. Pada awalnya Sadako tidak mengerti

mengapa Chizuko melakukan hal ini, kemudian Chizuko

memberitahu cerita tentang karya cranes. Lalu dia mulai membuat

crane sendiri sejak dia mendengar cerita itu, Orang Jepang dahulu

mengatakan bahwa orang yang bisa membuat 1000 cranes akan

mendapat apa yang diinginkannya.

Versi cerita yang populer di Jepang adalah bahwa ia tidak berhasil

membuat 1000 cranes dari tujuan awalnya, dia hanya memiliki

644 lipatan sebelum dia mati. Temannya yang berhasil

menyelesaikan 1000 crane dikuburkan bersama dengan Sadako.

Sedangkan versi lain menyebutkan bahwa pada akhir Agustus

1955 Sadako telah mencapai tujuan itu dan terus melipat cranes

sampai dia mati. Cerita ini berasal dari buku Sadako dan Ribuan

Kertas Cranes, sebuah pameran yang muncul di Hiroshima Peace

Memorial Museum.

Walaupun dia memiliki banyak waktu luang selama dia di rumah

sakit untuk membuat cranes, ia tidak punya cukup kertas untuk

membuat 1000 crane tersebut. Dia mendapat kertas dengan cara

pergi ke kamar pasien lain untuk meminta bekas kertas hadiah

yang sudah tidak digunakan lagi dan temannya, Chizuko yang

selalu membawakan kertas setiap hari sepulang dari sekolah untuk

Sadako.

Selama waktunya di rumah sakit itu kondisinya semakin

memburuk. Sekitar pertengahan Oktober, kaki kirnya bengkak dan

berubah menjadi ungu. Dengan keluarga disekelilingnya Sadako

meninggal pada pagi 25 Oktober 1955.

Categories:

0 komentar:

Copyright © Metaphysical Paradox

Distributed By My Blogger Themes | Blogger Theme By NewBloggerThemes Up ↑